Sabtu, 10 September 2016

Pendidikan dan Latihan Lanjut Palang Merah Remaja (PMR) Madya MTsN Nganjuk

(MTsN Nganjuk) - Sore ini, Sabtu (10/09/2016), bertempat di aula lantai dua MTsN Nganjuk telah diadakan acara pembukaan Pendidikan dan Latihan Lanjut Palang Merah Remaja (PMR) Madya MTsN Nganjuk. Sedianya kegiatan ini akan diadakan selama dua hari mulai sore ini sampai dengan besuk siang, Minggu (11/09/2016). Diikuti oleh lima puluh tiga (53) peserta PMR Madya MTsN Nganjuk yang terkenal dengan emblem warna biru langitnya.
Sebagaimana diketahui bersama, bahwa Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah promosi dan pengembangan anggota muda dari Palang Merah Indonesia (PMI). Terdapat di kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 5 juta orang anggota. PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan bencana kemanusiaan di sektor kesehatan. 
Siswa-siswi anggota PMR MTsN Nganjuk, selain sebagai salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan kesiapsiagaan bencana kemanusiaan di sektor kesehatan, pun juga mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, dan yang paling penting adalah mengembangkan kapasitas organisasi PMI. Dari latar belakang inilah, kegiatan diklat dan penempuhan slayer PMR diadakan.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala MTsN Nganjuk, H.M. Nurcholis, berpesan agar kegiatan diklat lanjut ini diikuti oleh seluruh peserta dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Walaupun kegiatan diklat selama dua hari ini bertepatan dengan puasa sunnah tarwiyah dan arafah, namun jangan sampai menjadi patah arang dan berputus asa dalam mengikuti kegiatan yang telah disusun oleh para guru pembina. Justru, moment seperti  ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa anggota PMR Madya MTsN Nganjuk mampu menjadi ujung tombak dalam bidang kesehatan di MTsN Nganjuk.
Di akhir sambutannya, beliau berpesan kepada seluruh peserta diklat agar senantiasa meningkatkan kepekaan dan kepeduliannya terhadap keadaan kesehatan siswa-siswi MTsN Nganjuk, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. "Jangan hanya peduli dengan anak yang sakit di saat ada acara-acara resmi saja, seperti Upaca Bendera misalnya. Tanggap dan peduli dengan teman yang sakit saat belajar di kelas juga merupakan tugas dari anggota PMR", pesan beliau mengakhiri sambutannya. (ato)
Galery: