Selasa, 26 April 2016

Sosialisasi dan Pengarahan Sekaligus Pengukuhan Pengawas Ruang Ujian Nasional Sub Rayon 51 MTsN Nganjuk

(MTsN Nganjuk) – Hari ini, Selasa (26/04/2016) tepat pukul 10.00 WIB diawali dengan penandatangan pakta integritas pengawas ruang, Kepala MTsN Nganjuk, H.M. Nurcholis mengukuhkan dan mengambil sumpah Peserta Ruang Ujian Nasional (UN) dalam acara Sosialisasi dan Pengarahan Pengawas Ruang Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2015-2016. MTsN Nganjuk adalah Sub Rayon 51 yang tergabung dalam Rayon 23 Dinas Dikporada Kab. Nganjuk dengan jumlah peserta yang mengikuti UN ada 992 peserta dari 13 MTs dan 8 MTs penyelenggara.
Dalam sambutannya, H.M. Nurcholis, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi dan pengarahan UN adalah kegiatan yang sudah biasa dilakukan, namun berdasarkan pengalaman dari kegiatan UAMBN beberapa waktu yang lalu masih terdapat keteledoran dari pengawas ruang dengan tidak menuliskan siswa yang tidak hadir pada berita acara. Kejadian ini, masih menurut H.M. Nurcholis, kelihatannya adalah kejadiannya yang biasa, padahal keteledoran pengawas ini menjadikan pengoreksian lembar jawaban yang dilakukan oleh Pendma Kemenag Kab. Nganjuk dengan mesin scanner menjadi bermasalah pula.
Sedangkan Pengawas MTs Kemenag Kab. Nganjuk, H.M. Ali Yusron, menyampaikan bahwa dalam setiap kegiatan pasti ada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan sosialisasi dan pengarahan semacam ini merupakan bagian dari perencanaan yang harus dilaksananakan demi suksesnya kegiatan yang dalam hal ini adalah kegiatan yang berskala nasional yaitu Ujian Nasional (UN). Di akhir sambutannya, beliau berpesan kepada seluruh pengawas ruang untuk menjadi pengawas yang amanah. Pengawas yang amanah adalah pengawas yang memelihara dan menjaga tanggung jawab sesuai sumpah yang telah diucapkan demi suksesnya pelaksanaan UN.
Sosialisasi dan pengarahan UN disampaikan langsung oleh pengawas SMP dinas Dikporada Kab. Nganjuk, H. Qomaruddin. Sebelum menyampaikan pengarahannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini wajib dilakukan karena merupakan bagian dari POS UN tahun 2016 dan merupakan bagian dari penyegaran agar jangan sampai ada yang tertinggal sehingga merugikan peserta didik yang mengikuti UN. Beliau juga menjelaskan tentang Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) sebagai alat untuk mendeteksi kejujuran peserta ujian. Dengan IIUN kejujuran peserta ujian dapat dideteksi mulai dari menyontek, kerjasama dengan peserta lain atau mendapat kunci jawaban dari pihak luar. IIUN juga dapat mendeteksi kejujuran tingkat pribadi, tingkat ruang, maupun tingkat kabupaten. Diakhir sambutan, beliau mengingatkan kembali motto UN, Prestasi Iya!, Jujur Harus!. (ato)
Galery: